Ada seorang teman yang baru saja 2 bulan membeli Netbook Toshiba NB250, dia mengeluh Netbooknya sangat lambat jika di nyalakan, setelah saya cek ternyata netbook ini sudah terkena virus dan spyware, padahal OS nya sudah Windows7 Starter Edition, akhirnya saya sarankan untuk coba di install ulang dengan Windows XP saja, dia setuju. Ternyata setelah saya cari cari driver untuk Windows Xp, ternyata untuk Notebook Toshiba NB250 hanya support untuk Windows 7 dan Windows Vista. Untunglah dengan bantuan Tools HWInfo32 saya bisa mengetahui spesifikasi Hardware netbook tersebut dan mencari driver "langsung" dari sumbernya alias situs pabrikannya, misalnya untuk VGAnya Netbook ini memakai VGA Intel GMA, maka saya pun surf ke situs Intel dan saya temukan drivernya. Singkat kata Netbook Toshiba NB250 ini pun berhasil diinstall Windows XP , dan performancenya sudah cukup baik dan lebih cepat. Bahkan Teman saya pun malah merasa lebih nyaman memakai NetBooknya itu.
Saya pun berpikir sebentar, kenapa seharusnya dengan WIndows 7 Starter ataupun Windows Vista yang diklaim Microsoft adalah perbaikan dari Windows XP, tetapi masih banyak user yang lebih nyaman dengan WIndows XP ?. Mungkin kita bisa bilang bahwa WIndows Vista atau Windows 7 Starter adalah sebuah mobil rusak, tetapi seharusnya tidak. Windows Vista/7 Starter memang sukses di pasaran, tetapi hal itu tidak berarti bahwa banyak orang yang akan menggunakan Vista, atau bahkan membeli Vista. Artinya Vista bukanlah sebuah sistem operasi sukses, seperti pendahulunya, Windows XP misalnya, yang membuat penjualan Personal Computer (PC) naik tajam. microsoft memang dengan bangga mengatakan bahwa lisensi Vista telah terjual sampai Januari 2008 sebesar kurang lebih 70 juta lisensi. Akan tetapi penjualan lisensi ini terhitung kecil, karena kebanyakan PC saat ini dijual bersama dengan sistem operasi, terutama Vista. Artinya Vista bukanlah pilihan pembeli, tetapi pilihan yang diberikan kepada pembeli.
Pada tahun 2001, saat Windows XP dikeluarkan, ada sekitar 600 juta computer menggunakanya diseluruh dunia. lebih dari 80% pengguna komputer menggunakan Windows yang di split menjadi 2 code base: Windows 95/98 (65%) dan Windows NT/2000 (26%), menurut IDC. Salah satu keberhasilan dari Windows XP adalah menyatukan para pengguna Windows 9x dan Windows NT code base, yang sampai saat ini masih dinikmati.
Pada tahun 2008, hampir 1.1 milyar PC menggunakanya dan lebih dari 70% menggunakan Windows XP. Ini berarti lebih dari 800 milyar komputer menggunakan XP, yang menjadikanya sebagai the installed operating system sepanjang waktu. Dari perkembangan tersebut, banyak para IT department telah melakukan konsolidasi aplikasinya seputar Windows XP.
Bahkah sampai sekarangpun Windows XP masih mampu menaikan market share sampai beberapa tahun kedepan. Bagaimana ? banyaknya Low-cost netbook dan nettop telah membanjiri pasaran. Sementara mesin yang murah ini sudah cukup kuat dan mampu menjalankan solid Internet experience untuk banyak user, mereka tidak membutuhkan Windows Vista ataupun WIndows 7, jadi mereka pastinya akan memilih Windows XP atau Linux.
Sudah beberapa tahun microsoft telah di kritik oleh para developer dan IT professional untuk masalah “software bloat” — dengan menambahkan banyak perubahan dan features pada program nya dan membuat code semakin besar. Vista memiliki total 50 juta baris source code. sedangkan XP hanya 35 juta, sampai saat ini berkembang menjadi 40 juta. Luber nya source code ini memberikan efek melambatnya Windows Vista, khususnya saat anda menjalanka software ini pada pc lama anda. lagipula Versi terakhir dari Windows XP masih tetap lebih baik daripada versi terakhir dari Windows 7 Starter. jadi tidak akan ada orang yang mau menggunakan komputer barunya lebih lambat ketimbang komputer lamanya.
Sangat mudah bagi kita untuk melupakan kalau microsoft melaunch Windows XP pada dasarnya adalah karena mereka mencoba untuk merubah OS business model dari shrink-wrapped software dan mengkonversi customer menjadi software subscriber. Itu sebabnya mengapa mereka menelantarkan penamaan dari Windows 95, Windows 98, dan Windows 2000, langsung berubah menjadi Windows XP.
XP yang merupakan kepanjangan dari “experience” merupakan salah satu bagian dari microsoft’s .NET Web service strategy pada saat itu. Dimana master plan nya saat itu adalah untuk mendapatkan user dan business untuk membayar subscription fee tahunan untuk menggunakan Windows experience — XP tadinya merupakan on-going product name namun dimasukan didalamnya juga software upgrade dan update, selama kita mau membayar subscription. Tentu saja ini akan mendisable pc anda jika anda tidak bayar. Itu sebabnya ada product activation didalam Windows XP.
Salah satu alasan yang tepat kenapa Windows XP sukses adalah karena dia memiliki kompabilitas terhadap hardware, software, dan driver pada Windows 9x termasuk stability dan kemampuan jajaran Windows NT. Compatibility adalah masalah yang besar. Memiliki satu Windows platform yang kompatibel untuk user, IT department, software dan hardware vendor.
Microsoft nampaknya melupakan hal ini Windows Vista, karena pada beta period, banyak software maupun hardware yang tidak compatible dengan Vista saat di release pada January 2007. karena banyaknya peripheral yang tidak stabil menggunakan Vista, ini membuat para IT department tidak ingin mengadopsinya.
Setelah Windows menjadi sasaran tembak dari virus, worms, dan malware pada tahun 2000, microsoft melakukan inisiatif untuk membuat product yang lebih secure. Salah satu hasilnya adalah Windows XP Service Pack 2 (SP2), yang banyak disukai oleh para IT dan membuat XP menjadi OS yang paling banyak di deployed saat itu.
Satu bagian besar yaitu masalah “sekuriti” ini dibawa oleh Windows yang membuat mereka merelease Vista dan Windows 7 Starter. Tentu saja, ini telah berhasil menjadi OS yang paling secure yang pernah microsoft buat namun sayang nya price harga yang tinggi harus di bayar untuk sebuah fitur UAC, set security prompt yang rumit, basic tasks yang semakin rumit, dan banyaknya isu kompabilitas software. dengan kata lain, Vista mengorbankan banyak hal yang biasanya user gunakan di XP.
Kesimpulannya adalah apa yang dibuat Microsoft terhadap Vista dan Windows 7 adalah Sistem Operasi yang sangat baru dan menggunakan teknologi khayalan untuk menyediakan keserasian terhadap hardware dan software yang akan belakangan hadirnya.
Dan sayapun masih merasa nyaman mengunakan WIndows XP bahkan Linux Ubuntu Desktop.
Sumber http://asrul.blogdetik..com
Saya pun berpikir sebentar, kenapa seharusnya dengan WIndows 7 Starter ataupun Windows Vista yang diklaim Microsoft adalah perbaikan dari Windows XP, tetapi masih banyak user yang lebih nyaman dengan WIndows XP ?. Mungkin kita bisa bilang bahwa WIndows Vista atau Windows 7 Starter adalah sebuah mobil rusak, tetapi seharusnya tidak. Windows Vista/7 Starter memang sukses di pasaran, tetapi hal itu tidak berarti bahwa banyak orang yang akan menggunakan Vista, atau bahkan membeli Vista. Artinya Vista bukanlah sebuah sistem operasi sukses, seperti pendahulunya, Windows XP misalnya, yang membuat penjualan Personal Computer (PC) naik tajam. microsoft memang dengan bangga mengatakan bahwa lisensi Vista telah terjual sampai Januari 2008 sebesar kurang lebih 70 juta lisensi. Akan tetapi penjualan lisensi ini terhitung kecil, karena kebanyakan PC saat ini dijual bersama dengan sistem operasi, terutama Vista. Artinya Vista bukanlah pilihan pembeli, tetapi pilihan yang diberikan kepada pembeli.
Pada tahun 2001, saat Windows XP dikeluarkan, ada sekitar 600 juta computer menggunakanya diseluruh dunia. lebih dari 80% pengguna komputer menggunakan Windows yang di split menjadi 2 code base: Windows 95/98 (65%) dan Windows NT/2000 (26%), menurut IDC. Salah satu keberhasilan dari Windows XP adalah menyatukan para pengguna Windows 9x dan Windows NT code base, yang sampai saat ini masih dinikmati.
Pada tahun 2008, hampir 1.1 milyar PC menggunakanya dan lebih dari 70% menggunakan Windows XP. Ini berarti lebih dari 800 milyar komputer menggunakan XP, yang menjadikanya sebagai the installed operating system sepanjang waktu. Dari perkembangan tersebut, banyak para IT department telah melakukan konsolidasi aplikasinya seputar Windows XP.
Bahkah sampai sekarangpun Windows XP masih mampu menaikan market share sampai beberapa tahun kedepan. Bagaimana ? banyaknya Low-cost netbook dan nettop telah membanjiri pasaran. Sementara mesin yang murah ini sudah cukup kuat dan mampu menjalankan solid Internet experience untuk banyak user, mereka tidak membutuhkan Windows Vista ataupun WIndows 7, jadi mereka pastinya akan memilih Windows XP atau Linux.
Sudah beberapa tahun microsoft telah di kritik oleh para developer dan IT professional untuk masalah “software bloat” — dengan menambahkan banyak perubahan dan features pada program nya dan membuat code semakin besar. Vista memiliki total 50 juta baris source code. sedangkan XP hanya 35 juta, sampai saat ini berkembang menjadi 40 juta. Luber nya source code ini memberikan efek melambatnya Windows Vista, khususnya saat anda menjalanka software ini pada pc lama anda. lagipula Versi terakhir dari Windows XP masih tetap lebih baik daripada versi terakhir dari Windows 7 Starter. jadi tidak akan ada orang yang mau menggunakan komputer barunya lebih lambat ketimbang komputer lamanya.
Sangat mudah bagi kita untuk melupakan kalau microsoft melaunch Windows XP pada dasarnya adalah karena mereka mencoba untuk merubah OS business model dari shrink-wrapped software dan mengkonversi customer menjadi software subscriber. Itu sebabnya mengapa mereka menelantarkan penamaan dari Windows 95, Windows 98, dan Windows 2000, langsung berubah menjadi Windows XP.
XP yang merupakan kepanjangan dari “experience” merupakan salah satu bagian dari microsoft’s .NET Web service strategy pada saat itu. Dimana master plan nya saat itu adalah untuk mendapatkan user dan business untuk membayar subscription fee tahunan untuk menggunakan Windows experience — XP tadinya merupakan on-going product name namun dimasukan didalamnya juga software upgrade dan update, selama kita mau membayar subscription. Tentu saja ini akan mendisable pc anda jika anda tidak bayar. Itu sebabnya ada product activation didalam Windows XP.
Salah satu alasan yang tepat kenapa Windows XP sukses adalah karena dia memiliki kompabilitas terhadap hardware, software, dan driver pada Windows 9x termasuk stability dan kemampuan jajaran Windows NT. Compatibility adalah masalah yang besar. Memiliki satu Windows platform yang kompatibel untuk user, IT department, software dan hardware vendor.
Microsoft nampaknya melupakan hal ini Windows Vista, karena pada beta period, banyak software maupun hardware yang tidak compatible dengan Vista saat di release pada January 2007. karena banyaknya peripheral yang tidak stabil menggunakan Vista, ini membuat para IT department tidak ingin mengadopsinya.
Setelah Windows menjadi sasaran tembak dari virus, worms, dan malware pada tahun 2000, microsoft melakukan inisiatif untuk membuat product yang lebih secure. Salah satu hasilnya adalah Windows XP Service Pack 2 (SP2), yang banyak disukai oleh para IT dan membuat XP menjadi OS yang paling banyak di deployed saat itu.
Satu bagian besar yaitu masalah “sekuriti” ini dibawa oleh Windows yang membuat mereka merelease Vista dan Windows 7 Starter. Tentu saja, ini telah berhasil menjadi OS yang paling secure yang pernah microsoft buat namun sayang nya price harga yang tinggi harus di bayar untuk sebuah fitur UAC, set security prompt yang rumit, basic tasks yang semakin rumit, dan banyaknya isu kompabilitas software. dengan kata lain, Vista mengorbankan banyak hal yang biasanya user gunakan di XP.
Kesimpulannya adalah apa yang dibuat Microsoft terhadap Vista dan Windows 7 adalah Sistem Operasi yang sangat baru dan menggunakan teknologi khayalan untuk menyediakan keserasian terhadap hardware dan software yang akan belakangan hadirnya.
Dan sayapun masih merasa nyaman mengunakan WIndows XP bahkan Linux Ubuntu Desktop.
Sumber http://asrul.blogdetik..com
0 komentar:
Posting Komentar