"WE Care About The Environment as Much as We Care About YOU"

Populasi Lebah Menurun

Hasil studi terbaru dari Inggrismenunjukkan, sinyal ponsel berpotensi menyebabkan kematian lebah madu. Bagaimana bisa?
Pemimpin tim Dr Daniel Favre yakin, sinyal ponsel menjadi salah satu faktor penyebab berkurangnya populasi lebah dunia dalam kurun 25 tahun terakhir. Populasi lebah madu di Inggris, kini berkurang setengahnya.
Sementara itu, di Amerika Serikat (AS), koloni lebah tiba-tiba menghilang di musim dingin. Untuk itu, tim melakukan uji dengan meletakkan ponsel di bawah sarang lebah. Setelah itu, tim peneliti secara seksama memperhatikan reaksi lebah.
Tim menemukan, lebah bisa mengetahui saat ponsel menerima ataupun melakukan panggilan. Sekitar 20-40 menit setelah ponsel diaktifkan, lebah-lebah ini mengeluarkan lengkingan suara tinggi dan menjadi gelisah.
Setelah dua menit panggilan telepon berakhir, gerak lebah kembali tenang. Meski penelitian ini tak langsung membuktikan sinyal ponsel bisa membunuh lebah, Favre berkeras gelombang elektromagnetik sinyal ‘berkontribusi’ dalam berkurangnya populasi lebah dunia.
“Hasil studi menunjukkan, ponsel aktif membuat lebah terganggu dan memberi efek dramatis,” ujarnya.
Namun, seperti dikutip Daily Mail, para ahli lebah lain tak langsung menyetujui analisa Favre. “Hasil studi ini menarik namun belum membuktikan ponsel bertanggung jawab atas hilangnya koloni lebah,” ungkap ahli lebah Norman Carreck.
0

Makanan Di VIETNAM yg Paling Menantang

Sebagian orang menganggap hewan-hewan ini harus dibasmi, atau setidaknya ada bagian tubuhnya yang harus dibuang. Tetapi di Vietnam, semua bagian tubuh hewan masuk dalam kuali untuk dimasak.

Ada ungkapan lokal Vietnam yang mengatakan bahwa ketika seorang pria berhadapan dengan jenis hewan yang baru pertama kali dilihatnya, ia akan bertanya: "Apakah hewan ini berbahaya?". Selanjutnya, ia akan bertanya: "Apakah hewan ini bisa dimakan?"

Orang Vietnam adalah pemakan yang suka bertualang, dan mereka tidak takut untuk memakan semua bagian hewan. Berikut ini adalah enam hidangan unik dari Vietnam.


Jangkrik goreng, diternakkan, rasanya ringan dan renyah seperti berondong jagung.

Serangga


Suku Khmer yang tinggal di Delta Mekong termasuk salah satu pemakan serangga dan laba-laba paling banyak di Vietnam, meski beberapa suku yang tinggal di pegunungan juga menikmati camilan serangga air raksasa, tarantula dan kalajengking. Yang paling sering dikonsumsi adalah jangkrik, larva lebah dan ulat sutera. Kebanyakan serangga itu digoreng dan diberi bumbu agar ada rasanya sebab tanpa bumbu, serangga itu tak punya rasa.


Kodok paling lezat dinikmati dengan sereh dan cabai.

Kodok


Orang Vietnam tidak hanya makan kaki kodok. Setelah mengeluarkan isi perut dan menguliti kodok-kodok gendut ini, mereka biasanya menggoreng, merebus atau memanggangnya. Satu perkecualian: pada malam pertama turunnya hujan deras, para penduduk kampung akan berburu sejenis katak berkulit halus. Mereka kemudian akan merebusnya utuh, setelah mengeluarkan otot perut, lalu memakan seluruh katak ini — termasuk kulit, usus, dan lainnya, dengan sedikit perasan lemon, garam dan merica.


Pha lau sangat populer ditambahkan ke mie rebus dan hot pot. Dari banyak makanan aneh yang ditulis di sini, pha lauadalah yang paling umum ditemukan turis di restoran.

Pha lau


Membuang bagian tubuh hewan bukanlah kebiasaan di Vietnam. Pha lau adalah tumpukan usus, paru, ginjal, hati dan perut sapi atau babi. Jeroan gurih itu dipotong dan diisikan ke dalam baguetteatau dijual per piring untuk teman camilan minum bir atau anggur beras. 


Gigi cumi adalah makanan populer di kota-kota pinggir pantai — selalu disajikan dekat pasar ikan nelayan.

Gigi cumi


Gigi cumi (rang muc) adalah satu lagi bukti bahwa orang Vietnam tidak pernah membuang bagian tubuh hewan. Bagian mulut cumi-cumi berbentuk bundar seukuran kelereng, berwarna putih, dengan paruh hitam mungil muncul di ujungnya. Direbus dengan jahe, dipanggang jadi sate, atau digoreng tepung, makanan ini populer sebagai camilan anak sekolah atau ibu-ibu yang sibuk.


Di Vietnam, telur bebek (trung vit long) dan telur burung puyuh adalah penganan kecil yang populer. Kredit foto: Adam Bray/CNNGo

Telur janin bebek


Telur janin bebek adalah camilan, makanan pembuka, dan teman minum bir yang sangat populer. Isinya lebih keras dari telur rebus biasa, dengan janin bebek yang sudah setengah terbentuk di dalamnya. Mungkin ada tanda-tanda bulu yang mulai muncul, tapi akan hancur di dalam mulut. Cara memakannya: pecahkan bagian atasnya, sisip cairannya, lalu sendok isinya. Bumbu yang populer adalah lemon dan merica hitam, rempah-rempah segar, acar sayuran, bawang putih mentah atau cabai hijau.

Sebelum memakan hewan liar


Sayangnya, beberapa restoran di Vietnam menyajikan hewan liar, bahkan yang terancam punah, dan sebagian besar didapat dengan cara ilegal. Beberapa buku petunjuk dan program televisi merekomendasika tempat-tempat ini, dan mengabaikan isu lingkungan. Kanal Travel Channel baru-baru ini harus menyunting ulang episode “No Reservations” dan “Bizarre Foods” yang menayangkan konsumsi hewan liar di Vietnam dan Kamboja atas tuntutan dari Wildlife Conservation Society.

Vietnam membolehkan “peternakan” hewan liar ini beroperasi jika mereka membayar izin. Tetapi banyak peternakan yang mendapatkan daging hewan dari pemburu gelap, termasuk bagian tubuh harimau, cairan hati beruang, dan cula badak yang diselundupkan dari Afrika.

Maka, di Vietnam, hindarilah semua restoran yang menyajikan hewan eksotis. Mereka tidak unik, tapi ilegal.



sumber
0

Telkom Diterpa Kabar Tak Sedap

Kabar kurang sedap menerpa Telkom dan Telkomsel. Jajaran direksi kedua perusahaan telekomunikasi terbesar di negeri ini dituding telah melakukan sejumlah aksi korporasi yang merugikan negara.

Tudingan keras itu tersiar di salah satu forum komunitas ternama yang diposting oleh sang whistle blower yang mengaku bernama HM Sukarni, GM Special Audit PT Telkomsel. Surat terbuka ini ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam postingan-nya, sang whistle blower meminta presiden untuk mengevaluasi dan menginvestigasi sejumlah kasus yang diklaim terjadi di lingkup internal induk dan anak perusahaan tersebut, semisal proyek renovasi gedung senilai Rp 35 miliar, proyek swap BTS Telkomsel, serta pengadaan SIM Card RF untuk Telkomsel Cash (T-Cash).

Renovasi Gedung

Disebutkan, dalam proyek renovasi gedung senilai Rp 35 miliar tersebut, tender akhirnya dimenangkan oleh salah satu perusahaan dimiliki oleh "Mr R". "Mr R" ini katanya merupakan penyokong dana agar direksi Telkom dan Telkomsel tetap bisa mempertahankan jabatannya.

Di dalam proyek itu diduga ada penyelewengan sebesar Rp 10 miliar. Sebab, nilai proyek ini katanya bisa diubah (change request) secara keseluruhan, sehingga yang nilainya semula Rp 35 miliar menjadi Rp 45 miliar.

"Terjadi penggelembungan budget yang besar melalui change request. Memang PT yang dimiliki oleh 'Mr R' ini memenangi tender dengan nilai harga yang paling murah, tapi ini cuma trik saja. Karena dengan harga paling murah maka bisa menang dan jika menang tentu saja dibuatlah change request," tulis pihak yang mengaku sebagai whistle blower itu.

Swap BTS

Kemudian, tudingan berlanjut ke soal proyek swap BTS di Telkomsel. Proyek ini disebutnya "downgrade" namun tetap bisa lolos karena ada "permainan" yang diotaki oleh dua direksi Telkomsel.

Hasil dari "permainan" itu yang konon mencapai Rp 50 miliar, katanya disiapkan untuk upeti kepada pejabat di Kementerian Negara BUMN dan Direksi Telkom, sehingga posisi direksi Telkomsel tidak diganggu-gugat sampai masa akhir jabatannya.

Terakhir, sang whistle blower menuding soal adanya konspirasi dalam pengadaan SIM Card RF untuk layanan mobile wallet Telkomsel Cash (T-Cash). Konon dalam pengadaan ini, disiapkan dana Rp 25 miliar untuk mempertahankan posisi Dirut Telkom dan Dirut Telkomsel.

"Seharusnya harga 1 SIM card itu di bawah 1 dolar, ternyata harganya sampai 12 dolar per buahnya."

Kasus ini, kata sang whistle blower, melibatkan mantan pejabat tinggi yang ditugaskan di PT Telkom sebagai Komisaris Utama, dan mantan Menteri Negara BUMN kabinet sebelumnya.

Konfirmasi Telkom 

Saat dikonfirmasi ke Telkomsel, sosok bernama HM Sukarni dengan jabatan GM Audit memang benar ada. Dan Sukarni sendiri menyanggah telah menuliskan postingan tersebut.

"Demi Allah, saya tidak pernah menulis itu. Itu bukan saya," tegasnya saat dihubungi detikINET, Senin (2/5/2011).

Sementara Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, tak mau ambil pusing menanggapi kabar miring yang tak jelas siapa sumbernya. Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan verifikasi.

"Kami akan cross check. Tapi selama ini BUMN yang paling transparan itu adalah Telkom Group," ucap Rinaldi saat ditemui usai meluncurkan layanan musik digital melon.co.id di Grha Citra Caraka, Jakarta, Senin (2/5/2011).



sumber
0